spot_img

Tantangan Teknologi dalam Pendidikan dan Olahraga Prestasi, Bagaimana Menyikapinya?

BERANDA.CO, Samarinda – Kemajuan teknologi yang tak terelakkan kini merambah dunia pendidikan olahraga, membawa tantangan yang unik untuk dihadapi. Suriani, Koordinator Olahraga Pendidikan dan Sentra Olahraga dari Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kalimantan Timur, menyatakan bahwa teknologi dapat memberikan manfaat besar, asalkan digunakan dengan bijaksana. “Yang menjadi tantangan adalah bagaimana menggunakan teknologi tanpa menggantikan peran pendidik dan instruktur,” jelas Suriani.

Menurutnya, sektor pendidikan olahraga saat ini memerlukan sumber belajar dalam bentuk digital yang dapat diakses lebih mudah, seperti instruksi dalam bentuk modul, panduan audiovisual, dan sintaks digital yang mendukung interaksi guru dan siswa. Hal ini bukan untuk menggantikan peran guru di kelas, namun untuk melengkapi dan memperkuatnya.

BACA JUGA  Hotel Atlet di GOR Kadrie Oening Siap Dikelola Swasta, Proses Pemilihan Dimulai (3-Habis)

Suriani juga menekankan pentingnya penerapan model blended learning plus dalam pendidikan olahraga. Metode ini menggabungkan interaksi langsung dan pembelajaran digital, memungkinkan siswa, terutama generasi Z dan Alpha, untuk lebih fleksibel mengakses materi olahraga dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Banner Dispora Kaltim

Selain itu, masuknya e-sport dalam kurikulum sekolah telah menjadi topik hangat yang menuai pro dan kontra. Suriani mengungkapkan bahwa e-sport dapat diterima sebagai bagian dari kurikulum selama tidak menggantikan aktivitas fisik di dunia nyata. “E-sport bisa diterima secara bersyarat, tetapi tetap harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang menekankan pembinaan kesehatan fisik,” tambahnya, mengutip data SDI 2023 dari Kemenpora.

Di ranah olahraga prestasi, teknologi juga memicu tantangan lain, yaitu pengembangan perangkat dan instrumen yang dapat memonitor performa atlet secara mendetail. Suriani menjelaskan bahwa ilmu fisiologi dan biomekanika telah berkembang pesat dalam mendukung analisis kinerja atlet sebelum, selama, dan setelah latihan.

BACA JUGA  Dispora Kaltim Gencarkan Sport Industry Sepakbola untuk Kembangkan Ekonomi Rakyat

Lebih lanjut, penyelenggaraan kompetisi olahraga kini juga menghadapi berbagai tuntutan di era disrupsi teknologi 4.0. Tantangan tersebut meliputi pengelolaan sarana dan prasarana berbasis teknologi canggih serta peningkatan kebutuhan akan sport information. Bahkan, di beberapa situasi, penggunaan teknologi dalam olahraga juga menyentuh area spionase, di mana informasi tentang strategi atlet sering kali diincar oleh pihak kompetitor. (red/adv)

Facebook Comments Box
spot_img

Baca Juga

Artikel Terkait

google-site-verification=2BD9weAnZwEeg5aPSMuk5688uWcb6MUgj2-ZBLtOHog