BERANDA.CO, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki gagasan besar untuk memperkuat sinergi antar-pemuda melalui ajang khusus tingkat nasional yang mirip dengan Pekan Olahraga Nasional (PON). Melalui usulan yang diajukan langsung ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Bahri, melalui Analis Kebijakan Ahli Muda, Hasbar, berharap ajang ini dapat menyatukan berbagai bidang kreativitas dan inovasi pemuda dalam satu acara besar.
“Kami sudah menyampaikan usulan ini ke Kemenpora. Saat ini, rencana ini masih dalam tahap penggodokan oleh pihak kementerian,” ungkap Hasbar. Usulan ini dinilai penting oleh pihak Kaltim karena, menurut mereka, event kepemudaan tingkat nasional selama ini masih berjalan secara terpisah dan belum berada dalam satu wadah khusus.
Hasbar menjelaskan bahwa Kaltim menjadi salah satu provinsi yang berinisiatif mengajukan ide ajang nasional untuk kreativitas pemuda Indonesia ini, meskipun belum mengetahui apakah ada daerah lain yang juga memiliki usulan serupa. “Saya tidak tahu jika ada dari provinsi lain, tetapi yang jelas Kaltim sudah menyampaikan ide ini,” tegasnya.
Inspirasi dari PON ini, menurut Hasbar, adalah adanya potensi untuk menghimpun berbagai cabang kreativitas dan inovasi pemuda. Dalam PON, berbagai cabang olahraga dapat dipertandingkan secara bersama-sama, dan hal ini menunjukkan bahwa sebuah ajang besar dapat menumbuhkan semangat persaingan yang positif. Namun, PON sendiri tidak memiliki batasan usia khusus bagi para atlet yang berpartisipasi.
“Untuk ajang kepemudaan, tentu perlu batasan usia agar tetap sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, yaitu antara 16 hingga 30 tahun,” jelas Hasbar. Aturan ini mengatur batasan usia pemuda di Indonesia, sehingga ajang khusus pemuda ini akan mencerminkan aspirasi dan energi kaum muda yang potensial.
Melalui wadah yang terfokus, pemuda dari seluruh Indonesia dapat berkolaborasi, berkompetisi, dan bertukar ide di berbagai bidang, dari teknologi, seni, hingga sosial. Jika usulan ini terealisasi, diharapkan ajang ini akan menjadi ikon baru bagi perkembangan kreativitas pemuda Indonesia sekaligus mempererat persatuan generasi muda dari Sabang hingga Merauke. (red/adv)