BERANDA.CO – Koperasi Benuanta Agrikultura Persada diharapkan bisa menjadi solusi para petani untuk menstabilkan harga, hal ini diungkapkan Wakil Ketua Koperasi Fitriyana.
“Koperasi itu jadi solusi para petani untuk menetralkan harga pasar, dari koperasi membeli harga tinggi untuk menghindari harga dari tengkulah,” ungkapnya saat ditemui beberapa waktu yang lalu disebuah rumah makan di kawasan jalan Danau Toba Samarinda.
Fitri–sapaan akrab, menerangkan harga tinggi yang dimaksud yakni harga yang memang sudah di standarkan antara koperasi dengan para petani.
“Kita ambil contoh, saat ini harga jahe cukup rendah yakni Rp. 5000 perkilo dari koperasi sudah menstandarkan harga, kita beli harga Rp. 10.000 perkilo,” terangnya.
Namun menurut wanita yang berprofesi sebagai Notaris ini, kemampuan koperasi punya keterbatasan, terutama dari segi permodalan sehingga kita memilah-milah ketika membeli hasil panen dari petani.
“Tidak serampangan kita beli, kita memilih juga,” ujar Fitri.
Selain itu, dibeberkan Koperasi Benuanta Agrikultura Persada juga telah membuat dan membina satu kelompok tani yang beranggota 42 orang.
“Kita bikin kelompok tani, kita bentuk dan dibikinkan badan hukumnya, ber SK Menteri,” kata wanita yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Perhimpunan Penyelengara Jasaboga Indonesia (PPJI) Kalimantan Timur.
Diakui Fitri tidak hanya petani jahe, namun kedepan dirinya bersama Koperasi Benuanta Agrikultura Persada berharap bisa bekerjasama dengan petani lainnya.
“Iya, kita sudah ada kerjasama dengan petani semangga, kita juga sedang pelajari tentang penyulingan serai,” bebernya.
Tidak hanya itu, Fitri menggungkapkan saat ini koperasi sedang menyiapkan kantor sekretariat dan share factory, guna memudahkan hilirisasi produk dari petani.
“Saat ini kita sedang menyiapkan sekretariat, Insya Allah di jalan Pesut (Tenggarong) sekalian nanti ada share factorynya, jadi kalo dilapangan ada di Jonggon kemudian kantor ada di Tenggarong,’ pungkasnya. (abe)