SAMARINDA, Beranda.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya untuk menanggulangi limbah sampah, dan pihak Pemkot Samarinda melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah bekerjasama dengan Sinar Intan Event Organizer (EO), untuk melaksanakan pelatihan daur ulang sampah.
Kegiatan pelatihan ini di buka secara resmi oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun di Basoda Resto & Café Jalan Dr, Sutomo, Kamis (9/3/2023).
Kegiatan ini diikuti 100 orang peserta yang terdiri dari masyarakat umum dan pelajar, berasal dari 10 Kecamatan se-Samarinda.
Usai membuka kegiatan pelatihan ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan bahwa program tersebut sesuai dengan salah satu misi Pemkot Samarinda yakni menciptakan lapangan kerja baru.
“Para peserta ini nantinya akan menjadi pengusaha baru, dan dengan adanya pelatihan ini berdampak pula dalam mengurangi jumlah sampah, serta di manfaatkan bagi para pelaku usaha,” lanjutnya, dihadapan awak media.
“Selain itu pula berdampak mengurani pengangguran dan bisa membantu masyarakat dalam pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya,” ucapnya.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengharapkan dengan adanya pelatihan ini, bisa menanamkan kesadaran diri dalam mengelola sampah.
“Untuk itu, pelatihan ini sangat penting guna mewujudkan visi dan misi Pemkot Samarinda,terutama di bidang pendidikan,” katanya.
“Dan, Saya meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda, untuk bisa
memasukkan muatan lokal soal edukasi sampah sejak dini,” imbuhnya
“Dengan menanamkan kesadaran secara dini, nantinya ketika telah dewasa, dengan sendirinya akan menjaga lingkungan serta bisa berinovasi, berkreasi, dan membantu Pemkot Samarinda dalam mengatasi permasalahan limbah tersebut,”terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Samarinda Boy Leonardo Sianipar mengemukakan bahwa kegiatan tersebut telah dimulai sejak sebulan yang lalu.
“Mitra kerja kami Sinar Intan EO telah memberikan pelatihan dengan skema circle economy, memberikan pelatihan barang setengah jadi,” sambungnya.
“Barang setengah jadi ini, untuk dibuat menjadi produk jadi dan yang memiliki nilai ekonomis, produk tersebut akan lansung mereka beli, Circle economy tetap berjalan,” pungkasnya. (Adv/AI)
