BERANDA.CO – Pantai Turki Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut (Tala), dipilih sebagai titik aksi puncak kegiatan World Cleanup Day 2021 Kalimantan Selatan yang dilaksanakan serentak di dunia sejak tanggal 12-24 September 2021.
Puluhan organisasi dan komunitas bergerak bersama melakukan aksi bersih pantai serentak sepanjang pesisir Kabupaten Tala yang dilaksanakan pada 18 September 2021, kegiatan yang diorganisir bersama oleh Nayaka Mahitala Foundation, Satuan Polisi Perairan dan Udara Resor Tala, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tala dan Dinas Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kab. Tala, World Cleanup Day ini merupakan kegiatan tahun ke-4 yang dilaksanakan di Bumi Tuntung Pandang julukan Kabupaten Tanah Laut.
Leader Operation WCD Kalimantan Selatan sekaligus Head Project Operation Nayaka Mahitala Cyber Adventure Indonesia, Eka Prasetya Aneba menjelaskan bahwa pelaksanaan WCD 2021 yang dilaksanakan di tengah pandemi covid-19 tidak menyurutkan semangat pegiat lingkungan lintas komunitas untuk bersama melakukan aksi membersihkan sampah pesisir.
“Pandemi bukanlah penghalang untuk kita dalam menjaga lingkungan, selain melakukan aksi bersama kita juga bisa menjadi pahlawan lingkungan cukup dengan memilah dan mengolah sampah dari rumah masing-masing” jelas Bung Eba, panggilan akrabnya.
Menyesuaikan dengan tema nasional, World Cleanup Day 2021 Kalimantan Selatan mengusung tema Ayo Bergerak Ayo Berbenah Untuk Indonesia Bersih, kegiatan tidak hanya dilaksanakan pada hari puncak, sebelumnya Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Laut telah melakukan edukasi persampahan dengan berkeliling dari desa ke desa memberikan pemahaman kepada warga masyarakat akan pentingnya pengolahan sampah sehingga tidak menjadi sumber pencemar lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Tala Ismail Fahmi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kerjasama dan sinergi semua organisasi dan komunitas dalam aksi kepedulian terhadap lingkungan.
“Pentingnya kesadaran bersama untuk membersihkan sampah dari rumah sendiri, mengingat pasokan sampah terbesar di dunia adalah sampah rumah tangga” ujar Fahmi.
Disela acara bersih pantai juga dilakukan aksi penanaman ratusan pohon peneduh dari jenis Mahoni (Swietenia macrophylla), Trambesi (Samanea saman) dan Tulip Afrika (Spathodea campanulata) yang digawangi oleh personil Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tanah Laut, di halaman mako Polairud dan di sepanjang pesisir Pantai Turki.
Kepala KPH Tanah Laut, Rahmad Riansyah yang turut berhadir di lokasi kegiatan menyatakan bahwa penanaman pohon merupakan agenda rutin KPH kapan dan di manapun sebagai tanggungjawab instansi pengawal Gerakan Revolusi Hijau yang dicetuskan oleh Gubernur Kalimantan Selatan.
“Kami berharap agar pohon-pohon yang kita tanam hari ini dapat tumbuh besar sehingga menambah keindahan tempat wisata Pantai Turki dan memberikan kita pasokan oksigen yang sehat di kemudian hari” harap Rahmad.
Komunitas dan organisasi pendukung aksi diantaranya adalah dari unsur TNI AL Markas Unit Asamasam, SMPN 3 Jorong, Rapi Lokal Jorong dan Batu Ampar, DPC Masata Kab. Tanah Laut, Pepelingasih Kab. Tanah Laut, Ikatan Penulis Tanah Laut, BNN Kabupaten Tanah Laut BKSDA Kalimantan Selatan Seksi Konservasi Wilayah I Pelaihari dan DPD AELI Kalimantan Selatan dan didukung penuh oleh pihak swasta dari PT Jorong barutama Greston.
Selama kegiatan Team Core WCD Kalimantan Selatan dibantu pihak RAPI dengan dukungan peralatan komunikasinya terus mengingatkan seluruh peserta agar melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat, menghindari bergerombolnya peserta dalam jumlah banyak, memakai masker dan segera mencuci tangan sehabis beraktivitas.
Di tempat terpisah, World Cleanup Day Kalimantan Selatan juga dimeriahkan dengan peluncuran program Sungai Martapura Bungas yang digawangi oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan dan Forum Komunitas Peduli Sungai Kalimantan Selatan di Siring Kota Banjarmasin.
World Cleanup Day secara nasional dirangkai dengan diadakannya webinar series dengan berbagai tema seputar lingkungan hidup dan persampahan dengan nara sumber pelaku dan aktivis lingkungan serta para pemangku kepentingan di Kemenkomarves melalui kampanye Gerakan Indonesia Bersih dan KLHK melalui Gerakan Nasional Pilah Sampah Dari Rumah. (ymd/abe)