BERANDA.CO, Balikpapan – Presiden Joko Widodo telah meresmikan Jembatan Pulau Balang pada Minggu (28/7/2024) lalu. Jembatan yang membentang sepanjang 1.750 meter ini kini diklaim menjadi jembatan terpanjang kedua di Indonesia dan menjadi penghubung vital antara Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Meskipun sudah diresmikan, jembatan megah ini ternyata belum bisa langsung digunakan oleh masyarakat.
Direktur Pembangunan Jembatan BPJN, Wida Nur Faidah, menyampaikan alasan utama adalah karena jalan pendekat dari sisi Kota Balikpapan masih dalam tahap penyelesaian. Selain itu, Jembatan Pulau Balang juga dirancang untuk terintegrasi dengan Jalan Tol Balikpapan-IKN. Oleh karena itu, pihak berwenang memutuskan untuk menunda pembukaan jembatan ini hingga Desember 2024.
“Jembatan ini sudah cukup lama dibangun, salah satu tujuannya adalah menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Selain itu, yang penting saat ini adalah menghubungkan Balikpapan dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan,” ujar Wida dilansir dari nusantaratv.
Jembatan Pulau Balang bukan hanya sekadar infrastruktur fisik. Jembatan ini memiliki makna strategis dalam pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan adanya jembatan ini, akses menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN akan semakin mudah dan lancar. Waktu tempuh dari Balikpapan menuju IKN pun diprediksi akan berkurang secara signifikan.
“Karena memang ini adalah jambatan yang berkoneksi dengan jalan tol, sehingga kami akan melaksanakan setelah penyelesaian tol juga diselesaikan pada Desember 2024,” terangnya.
Diharapkan dengan pembangunan jembatan Pulau Balang yang telah menelan anggaran sekitar Rp1,43 triliun ini dapat mendongkrak roda pemerintahan serta masyarakat disekitar kawasan.(red)