BERANDA.CO, Samarinda – Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-XXX akan segera digelar di Kalimantan Timur (Kaltim) pada 6-16 September 2024. Ajang bergengsi ini akan diikuti oleh 1.998 peserta dari 35 provinsi di seluruh Indonesia.
Akhmed Reza Fachlevi, Ketua Umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kaltim, menyambut antusias penyelenggaraan MTQ Nasional ini. Ia mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk memberikan dukungan penuh terhadap event akbar tersebut.
“MTQ Nasional bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan syiar Islam dan mendekatkan diri pada Al-Quran,” ujar Reza.
Sebagai tuan rumah, Kaltim diharapkan mampu menunjukkan potensi dan kekompakan masyarakatnya dalam menyambut tamu dari berbagai daerah. Reza optimis, pada acara kali ini akan menjadi ajang yang membanggakan bagi Kaltim dan memberikan dampak positif bagi perkembangan umat Islam di Indonesia.
Fokus pada Pembinaan generasi muda
Reza juga menekankan pentingnya pembinaan generasi muda dalam bidang keagamaan. Melalui MTQ Nasional, diharapkan generasi muda dapat lebih mencintai Al-Quran dan mengamalkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita harus terus mendorong generasi muda untuk lebih aktif dalam kegiatan keagamaan, salah satunya melalui MTQ ini,” tambah Reza.
Harapan Besar untuk Kafilah Kaltim
Sebagai putra daerah, Reza turut memberikan semangat kepada kafilah Kaltim yang akan berlaga di MTQ Nasional. Ia berharap para peserta dapat memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama Kaltim di kancah nasional.
“Saya yakin, dengan persiapan yang matang dan dukungan dari seluruh masyarakat, kafilah Kaltim mampu meraih prestasi gemilang,” ungkapnya.
Sejarah MTQ Nasional dan Perkembangannya
MTQ sendiri merupakan ajang perlombaan membaca dan memahami Al-Qur’an yang telah menjadi tradisi penting bagi umat Islam di Indonesia. MTQ pertama kali dicetuskan pada tahun 1940 dengan terbentuknya Jami’iyyatul Qurro wal Huffadz, organisasi yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama, organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia.
Sejarah resmi MTQ dimulai pada tahun 1968 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang saat itu hanya menyelenggarakan lomba tilawah untuk kategori dewasa. Pada kesempatan tersebut, Qari Ahmad Syahid dari Jawa Barat dan Muhammadong dari Sulawesi Selatan keluar sebagai pemenang. Kesuksesan penyelenggaraan MTQ pertama ini membawa antusiasme untuk terus melanjutkan ajang ini secara nasional. (red)