BERANDA.CO, Kandangan – Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI) Kalimantan Selatan sukses menggelar Musyawarah Daerah (Musda) III pada tanggal 30 Oktober 2024. Acara yang berlangsung secara hybrid di Loksado ini dihadiri oleh para anggota AELI Kalsel, praktisi pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam Musda ini, Ketua DPD AELI Kalsel periode 2021-2024 menyampaikan laporan pertanggungjawaban, diikuti dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang hangat. Para peserta antusias memberikan masukan dan harapan untuk pengembangan AELI ke depannya.
Salah satu isu yang menarik perhatian adalah kebutuhan akan bimbingan bagi anggota baru terkait prosedur dan keamanan dalam kegiatan outbound. Menanggapi hal ini, Trias Handojo atau yang akrab disapa Pakde Yoyok terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD AELI Kalsel periode 2024-2028. Dalam visi misinya, Pakde Yoyok menekankan pentingnya penguatan kapasitas anggota, sertifikasi profesi, serta menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memajukan experiential learning di Kalimantan Selatan.
“Kami akan fokus pada peningkatan kualitas program-program experiential learning, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi peserta didik. Selain itu, kami juga akan berupaya untuk mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah daerah,” ujar Pakde Yoyok.
Apa itu Experiential Learning?
Experiential learning adalah metode pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung. Melalui kegiatan seperti outbound, simulasi, dan proyek berbasis masalah, peserta didik dapat belajar dengan lebih efektif dan bermakna. Konsep ini dianggap sangat relevan dengan tuntutan dunia kerja saat ini yang membutuhkan individu yang kreatif, inovatif, dan mampu bekerja sama dalam tim.
Mengapa Experiential Learning Penting?
- Belajar sambil bersenang-senang: Kegiatan experiential learning dirancang untuk menyenangkan dan menarik, sehingga peserta didik tidak mudah bosan.
- Meningkatkan daya ingat: Pengalaman langsung akan terekam lebih kuat dalam ingatan dibandingkan dengan pembelajaran teoritis.
- Mengembangkan soft skills: Melalui kegiatan kelompok dan interaksi sosial, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan.
- Menyiapkan untuk dunia kerja: Keterampilan yang diperoleh dari experiential learning sangat dibutuhkan di dunia kerja, seperti problem-solving, adaptability, dan critical thinking.(red)