BERANDA.CO, Samarinda – Rencana Aksi Nasional (RAN) menjadi fondasi bagi pemerintah daerah dalam menerapkan praktik keterbukaan yang transparan. Di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), inisiatif ini telah dimulai sejak tahun 2022, dengan fokus pada pengembangan pemuda.
Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Kaltim, Mardareta menyampaikan bahwa Kaltim beruntung memiliki program-program yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. “Kaltim ditunjuk sebagai salah satu provinsi pelaksana RAN dari total 17 provinsi di Indonesia. Ini menunjukkan komitmen kita dalam mendukung keterbukaan informasi,” jelas Mardareta.
Salah satu indikator keberhasilan dari RAN adalah peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Rusmuliadi menyebutkan bahwa peringkat IPP Kaltim telah melesat ke posisi lima secara nasional. “Kita berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan kapasitas pemuda, dan alhamdulillah, hasilnya mulai terlihat,” ujarnya.
Keberhasilan ini bukan hanya menguntungkan Kaltim, tetapi juga memberikan dorongan bagi pemuda untuk lebih berpartisipasi dalam pembangunan daerah. Dengan dukungan program-program yang bersinergi, diharapkan pemuda Kaltim dapat berkontribusi lebih signifikan dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja.
Dengan adanya RAN, diharapkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan program-program pemuda semakin terjamin. Kaltim berkomitmen untuk menjadi contoh dalam penerapan praktik keterbukaan di seluruh Indonesia, yang diharapkan dapat memicu pertumbuhan dan perkembangan yang lebih baik bagi pemuda di Bumi Etam.
Mardareta menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pemuda itu sendiri. “Kami ingin pemuda Kaltim tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi penggerak perubahan,” tandasnya. (red/adv)
 menjadi fondasi bagi pemerintah daerah dalam menerapkan praktik keterbukaan yang transparan. Di Dinas){kind=link}