BERANDA.CO, Samarinda – Muhammad Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim, mengakui bahwa penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) memerlukan dukungan komprehensif dari semua pihak, termasuk guru, kepala sekolah, dinas pendidikan, pemerintah daerah, dan orang tua murid.
P5 dianggap sebagai elemen sentral dalam implementasi Kurikulum Merdeka, yang memfokuskan pada penguatan karakter dan moral peserta didik. Kurniawan menekankan perlunya dukungan lintas sektor untuk menjamin keberhasilan implementasi ini.
“Kurikulum Merdeka secara khusus menyoroti penguatan karakter anak didik, dan P5 menjadi bagian integral dari upaya ini. Peserta didik didorong untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi, proyek kelompok, dan kegiatan sosial yang menghubungkan mereka dengan realitas masyarakat,” paparnya.
Kurniawan menjelaskan bahwa P5, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) No.56/M/2022, adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk memperkuat pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
“Secara praktis, P5 membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengembangkan kompetensi dan karakter melalui pembelajaran kelompok di sekolah, sesuai dengan konteks nyata,” tambahnya.
Dalam menghadapi perubahan perilaku peserta didik yang menjadi fokus Kurikulum Merdeka, Kurniawan menyatakan bahwa dukungan serta partisipasi semua pihak sangat diperlukan. Upaya bersama ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung pertumbuhan komprehensif peserta didik. (adv)