spot_img

Kaltim Ukir Prestasi di Kreativesia: Kriya hingga Film Tunjukkan Identitas Daerah

BERANDA.CO, Samarinda – Ajang Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia, atau kini dikenal sebagai Kreativesia, menjadi panggung bagi generasi muda Kalimantan Timur (Kaltim) untuk memperlihatkan bakat dan inovasi mereka. Awalnya disebut Pekan Kreativitas Pemuda Indonesia (PKPI), kompetisi ini pertama kali digelar pada 2022 di Gorontalo, kemudian berlanjut di Solo pada 2023, dan akhirnya berlangsung di Banjarmasin pada 2024.

Menurut Analis Kebijakan Ahli Muda Dispora Kaltim, Hasbar, keikutsertaan pemuda Kaltim dalam ajang ini selalu dibarengi dengan rasa percaya diri yang kuat. Hal ini tercermin dari prestasi mereka, termasuk saat tampil perdana di Gorontalo. “Saat ajang masih bernama PKPI, pemuda Kaltim sudah menunjukkan kemampuan luar biasa,” ujar Hasbar.

Di Gorontalo, Kaltim meraih beberapa penghargaan, seperti juara favorit pada lomba Kriya yang diraih Hanna Qurata’ayun dari Balikpapan. Selain itu, Hermansyah dari Kutai Kartanegara berhasil meraih juara ketiga pada lomba musik, dan Sherlita Ayu dari Samarinda berhasil menjadi juara kedua di lomba fashion. Puncaknya adalah kemenangan Muhammad Mulyadi dari Kutai Barat yang berhasil menyabet juara pertama dalam lomba film.

BACA JUGA  Dispora Kaltim Sosialisasikan Peningkatan IPP di Paser, Tantangan dan Strategi Pembangunan Kepemudaan

Banner Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim (1)

Prestasi Kaltim di Kreativesia semakin terlihat pada ajang tahun 2024 di Banjarmasin, dengan beragam penghargaan yang diraih. Kaltim menempati posisi kedua di lomba Kriya dan kuliner, serta meraih juara ketiga pada kategori perangkat lunak dan perangkat keras. Tak hanya itu, stand pameran mereka dinobatkan sebagai yang terbaik di ajang ini.

Salah satu prestasi yang mencuri perhatian adalah di bidang Kriya, di mana Anugrah Dwi Anuari dari Samarinda tampil mengesankan dengan karya “Sampe,” alat musik tradisional Suku Dayak. Anugrah membawa Sampe sebagai representasi budaya Kaltim, dengan komposisi pembuatan 70 persen selesai sebelum lomba dan sisanya dikerjakan langsung di lokasi.

Menurut Hasbar, Sampe Anugrah terbuat dari limbah kayu munggur yang didapat dari perumahan Talang Sari. Penggunaan kayu munggur ini adalah bagian dari komitmen Anugrah terhadap keberlanjutan lingkungan, mengingat kayu tersebut berasal dari pohon yang pertumbuhannya cepat dan dipotong secara berkala untuk menjaga keamanan area sekitar. “Memang jenis pohon itu ada penebangan berkala. Jadi kalau dahannya sudah terlalu melebar cukup berisiko,” jelas Hasbar.

BACA JUGA  KONI Kaltim Targetkan 1.000 Pelatih Fisik, Dorong Standarisasi Kemampuan Atlet di Setiap Daerah

Melalui Kreativesia, Kaltim tak hanya membuktikan kualitas kreativitas pemuda tetapi juga menunjukkan komitmen terhadap pelestarian budaya daerah. Pada ajang ini diharapkan dapat terus memotivasi pemuda Kaltim untuk mengembangkan potensi, melestarikan budaya, serta menghadirkan karya yang bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat. (red/adv)

Facebook Comments Box
spot_img

Baca Juga

Artikel Terkait

google-site-verification=2BD9weAnZwEeg5aPSMuk5688uWcb6MUgj2-ZBLtOHog