BERANDA.CO, Samarinda — Dinas Pemudan dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Pengelola Prasarana Olahraga (PPO) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim berencana membangun fasilitas gedung parkir bertingkat di kawasan Gelora Kadrie Oening, Samarinda. Kepala UPTD PPO Dispora Kaltim, Junaidi, mengungkapkan bahwa gedung parkir ini diharapkan dapat mengatasi masalah parkir yang sering terjadi di kawasan tersebut.
“Kawasan Gelora Kadrie Oening selama ini selalu penuh karena lokasi parkir sering dipakai untuk berbagai acara. Tempat parkir di depan Hotel Atlet dan lahan di depan Gedung Serbaguna sering kali digunakan, jadi ketika ada acara, pengunjung kesulitan mencari tempat parkir,” ujar Junaidi saat ditemui media di Samarinda.
Gedung parkir ini akan dibangun bertingkat, mirip seperti konsep yang biasa diterapkan di pusat perbelanjaan, dengan sistem parkir berbayar dengan sistem non tunai atau cashless. Junaidi menjelaskan bahwa hal itu dapat memenuhi kebutuhan parkir untuk kegiatan-kegiatan yang ada di Gelora Kadrie Oening.
Menurut Junaidi, selain sebagai fasilitas parkir, gedung ini akan dilengkapi dengan helipad di lantai paling atas. Fasilitas ini direncanakan untuk mendukung kegiatan darurat dan transportasi udara. “Selama ini, helikopter mendarat di lapangan bola, yang sebenarnya kurang sesuai. Jadi, dengan adanya helipad di atas gedung parkir, helikopter bisa mendarat dengan aman dan tepat,” jelas Junaidi.
Adapun terkait estimasi awal biaya pembangunan gedung parkir ini mencapai sekitar 400 juta rupiah, dengan rencana pembangunan tiga tingkat. Junaidi mengatakan, lokasi gedung parkir ini akan berada di area antara Rumah Sakit Korpri dan Hotel Atlet.
Dispora Kaltim berharap pembangunan gedung parkir dan helipad ini akan memberikan dampak positif bagi pengunjung kawasan Gelora Kadrie Oening dan masyarakat Samarinda pada umumnya. “Gedung parkir bertingkat ini juga diharapkan mampu menciptakan kenyamanan dan keamanan dalam berkendara, serta mengurangi parkir liar yang sering kali mengganggu kelancaran aktivitas di sekitar kawasan,” pungkas Junaidi. (red/adv)
