BERANDA.CO, Kutai Barat – Chairul Anwar atau biasa disapa Arya, pria perantau asal Medan ini tinggal sejak 2004 di Kecamatan Linggang Bigung Kabupaten Kutai Barat telah membulatkan tekadnya untuk membangun Kota Beradat (julukan Kubar).
Melalui Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Kabupaten Kubar ingin mewakafkan keahliannya sebagai pengusaha dibidang telekomunikasi maju sebagai Calon Legilatif (Caleg) dari partai besutan Hary Tanoesoedibjo melalui daerah pemilihan 1 yakni, Linggang Bigung, Long Iram, Tering, Damai, Nyuatan dan Barong Tongkok.
Ada berbagai program yang disiapkan Arya untuk membantu kemajuan masyarakat, diantaranya, dirinya ingin setiap rumah ibadah memiliki badan usaha mandiri.
“Selain menjadi tempat beribadah dan ilmu, juga menjadi tempat ekonomi, jadi kita focus setiap rumah ibadah ada pembimbing pencari ilmu, dan pembimbing untuk mengatur ekonomi umat,” terang Arya saat dijumpai media ini, Kamis (23/2).
Dijelaskan ia, kegiatan ekonomi yang ingin dijalankan diantaranya memberikan bantuan isi ulang air minum, es batu, tempat peralatan tenda, kursi, sound system dan percetakan. Serta program sosial yang rutin digelar yakni Pintu Yatim dan Lansia (Piyala).
“Jadi biarlah anak muda nanti mereka bekerja, berkumpul sehingga tempat ibadah itu tempat berkumpul anak-anak muda, intinya anak-anak muda bisa memakmurkan tempat ibadah nantinya” jelas kader Perindo Kubar ini.
Lebih lanjut, dirinya pun membeberkan program sinergi yakni Sejuta Pohon Buah atau disebut Sepoah dan peternakan, selain memberi bantuan bibit ke kebun-kebun dirinya pun ingin menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menambah keilmuan terutama terkait pertanian yang akan digeluti para petani.
Dari sisi ekonominya pun Arya bercita-cita ingin membuat koperasi untuk para petani agar tidak memikirkan menjual hasil panennya.
“Koperasi yang nantinya membeli hasil panen petani,” ucapnya.
“Kita kaitkan dengan peternakan namanya Kopasus atau Kelompok Peternak Susu, mulai sapi maupun kambing. Nah, limbahnya pertanian itu dimakan dengan ternak, limbahnya ternak untuk pertanian, sehingg kita bisa memenuhi kebutuhan sembako di Kubar ini,” timpal Arya.
Selain itu, pria yang lahir 44 tahun silam ini pun ingin mewujudkan keinginannya untuk melakukan pengadaan mesin bor demi kepentingan pemakaman.
“Setiap pemakaman kendalanya peggalian itu agak lama, jadi kita nanti mengadakan mesin bor untuk penggalian dan tenda dipemakaman, kemudian mobil ambulan dan mobil jenazah serta peralatan fardu kifayah untuk imam talkin dan penggali kubur harus kita perhatikan” ungkap Arya.
“Jadi tak cuma kebutuhan hidup yang kita pikirkan, setelahnya pun (meninggal: red) harus kita penuhi,” tandas Arya. (adv)