spot_img

Anggota DPRD Kaltim Minta Realisasi Bendung Gerak Sungai Talake untuk Dukung Kedaulatan Pangan

BERANDA.CO, Samarinda – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari Fraksi Partai Gerindra, Bagus Susetyo, mendesak percepatan pembangunan bendung gerak Sungai Talake di perbatasan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser. Usulan ini bertujuan mendukung kedaulatan pangan di wilayah tersebut.

Bagus Susetyo, yang juga anggota Komisi III, menekankan bahwa bendung gerak Sungai Talake berpotensi besar untuk meningkatkan hasil panen petani di Kecamatan Babulu. Saat ini, petani bergantung pada sistem tadah hujan untuk pengairan sawah mereka.

“Bendung gerak Sungai Talake berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen petani di Kecamatan Babulu, sebab selama ini pengairan sawah petani menggunakan sistem tadah hujan,” ungkap Bagus Susetyo, saat di Samarinda.

BACA JUGA  Rayakan HUT ke-50, Ketua DPD REI Kaltim Ingatkan Anggota Tetap Optimis

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalihkan anggaran pembangunan bendung gerak Sungai Talake untuk pembangunan pengambil air di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, yang berkaitan dengan kebutuhan air bersih Ibu Kota Negara Indonesia baru bernama Nusantara.

Proyek bendung gerak Sungai Talake telah direncanakan sebagai salah satu proyek strategis nasional, tetapi hingga kini belum direalisasikan. Dengan anggaran sekitar Rp2 triliun yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim, bendungan seluas 74,307 hektar bisa diperluas, mencakup Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser, sehingga akan menciptakan lahan pertanian baru seluas hingga 4.000 hektar.

“Kami mengusulkan agar bendung gerak Sungai Talake bisa dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dengan anggaran tersebut (Rp2 triliun : red),” ujarnya.

BACA JUGA  Harga Rumah Subsidi Akan Naik, Ketua REI Kaltim: Segera Milik Rumah

Selain meningkatkan produksi padi, bendung gerak Sungai Talake juga diharapkan dapat membantu mengatasi banjir, mengendalikan sedimentasi sungai, dan memperbaiki kualitas air sungai. Selain itu, bendungan ini juga berpotensi menjadi sumber energi dengan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 1,5 megawatt.

Bagus berharap pemerintah pusat dapat mendukung pembangunan bendung gerak Sungai Talake sebagai kepentingan masyarakat Kaltim, terutama petani di Kecamatan Babulu dan sekitarnya. Ia menegaskan pentingnya pengimplementasian proyek ini agar tidak hanya tinggal sebagai wacana semata.

“Kami tidak ingin bendung gerak Sungai Talake hanya menjadi wacana tanpa realisasi,” tegasnya. (adv/dprdkaltim)

Facebook Comments Box
spot_img

Baca Juga

Artikel Terkait

google-site-verification=2BD9weAnZwEeg5aPSMuk5688uWcb6MUgj2-ZBLtOHog