BERANDA.CO, Samarinda – Usulan untuk mengabadikan nama almarhum H. Awang Faroek Ishak sebagai nama Jalan Tol Balikpapan–Samarinda (Balsam) terus mendapat dukungan publik. Gagasan ini pertama kali disampaikan oleh Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT), Syaharie Jaang, melalui akun Facebook pribadinya, sebagai penghormatan atas dedikasi Awang Faroek dalam pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur.
Melalui unggahannya, Jaang memposting foto bersama Awang Faroek dengan keterangan:
“Mengusulkan nama Almarhum Bapak Prof. Dr. Awang Faroek Ishak diabadikan di Jalan Tol Samarinda–Balikpapan. Bagaimana pendapat Bapak, Ibu, dan warga Kalimantan Timur?”
Tak butuh waktu lama, komentar positif dari netizen pun membanjiri unggahan tersebut. Mayoritas menyetujui bahwa tol pertama di Kalimantan ini selayaknya dinamai sebagai Tol Awang Faroek Ishak untuk mengenang kontribusinya yang besar.
Dampak Besar Jalan Tol Balsam
Tol Balsam adalah salah satu proyek monumental yang digagas oleh Awang Faroek Ishak selama menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur dua periode (2008–2018). Pembangunan jalan tol sepanjang 99,5 kilometer ini dimulai pada 12 Januari 2011 dengan nilai investasi mencapai Rp 9,9 triliun.
Proyek ini memang tidak lepas dari berbagai tantangan, termasuk skeptisisme masyarakat karena jumlah penduduk Kaltim yang relatif kecil. Namun, Awang Faroek berhasil membuktikan bahwa jalan tol ini memberikan dampak besar bagi konektivitas dan perekonomian Kaltim.
“Pak Awang adalah sosok yang visioner. Beliau tidak hanya memiliki keberanian menghadapi tantangan, tetapi juga kegigihan untuk merealisasikan apa yang sebelumnya dianggap mustahil,” ujar Syaharie Jaang.
Kini, jalan tol tersebut memangkas waktu tempuh antara Balikpapan dan Samarinda dari 3-4 jam menjadi hanya 1,5-2 jam. Selain itu, keberadaannya telah menurunkan biaya logistik, yang berdampak langsung pada percepatan pertumbuhan ekonomi regional.
Usulan Penamaan sebagai Bentuk Penghormatan
Syaharie Jaang meyakini bahwa mengabadikan nama Awang Faroek Ishak pada jalan tol ini adalah bentuk penghormatan yang layak atas kontribusi besar beliau.
“Pak Awang telah meninggalkan warisan yang luar biasa bagi Kalimantan Timur. Jalan Tol Balsam adalah salah satu bukti nyata visinya. Penamaan ini akan menjadi pengingat bagi generasi mendatang akan dedikasi dan perjuangan beliau,” tegas Jaang.
Salah satu komentar netizen mendukung hal ini:
“Awang Faroek ingin melihat Kaltim maju dan mengatasi disparitas pembangunan yang selama ini terjadi. Penamaan ini adalah cara terbaik untuk mengenang jasanya,” tulis salah satu pengguna Facebook.
Hingga saat ini, usulan tersebut terus mendapatkan dukungan, baik dari masyarakat maupun tokoh lokal. Diharapkan, pemerintah daerah dapat mempertimbangkan ide ini sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi Awang Faroek Ishak untuk kemajuan Kalimantan Timur. (red)