BERANDA.CO, Samarinda – Kegagalan kontingen Kalimantan Timur (Kaltim) mencapai target lima besar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 memicu evaluasi mendalam dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim. Salah satu fokus utama evaluasi adalah pembenahan pada Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI) Kaltim dan Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) Kaltim.
Rasman, Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, mengungkapkan bahwa sejak SKOI Kaltim tidak lagi berada di bawah kendali Dispora, menurutnya performa para atlet cenderung menurun. Penurunan ini bukan hanya terlihat dari kondisi fisik para atlet, tetapi juga dari catatan prestasi yang terus merosot dalam berbagai ajang olahraga. “Mau tidak mau, kami perlu mengambil langkah untuk sementara mengambil alih pengelolaan ini, meski hanya dalam bentuk sentra-sentra olahraga,” kata Rasman. Ia juga menjelaskan bahwa pengelolaan sekolah tetap berada di bawah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Selain SKOI, evaluasi juga akan menyasar PPLP Kaltim. Menurut Rasman, PPLP merupakan salah satu elemen penting dalam pembinaan atlet di Indonesia. Sekitar 85 persen dari para atlet yang dibina melalui program PPLP berhasil meraih prestasi di berbagai cabang olahraga (cabor), baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan dukungan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PPLP Kaltim dianggap memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh. “Pembinaan PPLP perlu ditingkatkan, terutama di Kaltim. Sumber pendanaannya bisa berasal dari provinsi,” tambah Rasman.
Rasman juga menyoroti pentingnya sinergi antara SKOI dan PPLP Kaltim, karena keduanya berperan sebagai pusat pembinaan atlet. Namun, ia menyayangkan bahwa jumlah cabor yang masuk ke PPLP masih sangat minim. Saat ini, hanya beberapa cabor seperti pencak silat, panahan, dan taekwondo yang mendapat perhatian lebih. “Ini harus menjadi evaluasi bersama. Sekolah dan pusat pembinaan olahraga perlu menjadi perhatian lebih dari pemerintah,” pungkasnya. (red/adv)