BERANDA.CO, Samarinda – Bidang Pemberdayaan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong peningkatan kapasitas dan wawasan pemuda, khususnya dalam penguatan ideologi Pancasila. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Dispora Kaltim untuk mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi bonus demografi serta menjadi pemimpin masa depan yang berlandaskan Pancasila.
Kabid Pemberdayaan Pemuda Dispora Kaltim, Bahri, melalui Analis Kebijakan Ahli Muda, Hasbar, menyatakan bahwa kegiatan sosialisasi ini sudah dilakukan secara bertahap di 10 kabupaten/kota di Kaltim. Kegiatan terakhir berlangsung pada Juni lalu di Kabupaten Paser. “Dispora Kaltim bertanggung jawab untuk memastikan pemuda di daerah ini memiliki wawasan kebangsaan yang kuat, terutama dalam hal ideologi Pancasila,” kata Hasbar.
Menurut Hasbar, kegiatan penguatan ideologi Pancasila ini bertujuan untuk membekali pemuda agar mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Hal ini penting untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) di Kaltim, terutama dalam aspek partisipasi dan kepemimpinan. “Jika IPP di bidang ini rendah, maka Dispora Kaltim yang bertanggung jawab untuk meningkatkannya,” ujarnya.
Dispora Kaltim memfokuskan upaya ini pada pemuda berusia 16 hingga 30 tahun, sesuai dengan kelompok usia yang menjadi tanggung jawab dinas tersebut. Hasbar menjelaskan bahwa pemuda di usia ini memiliki peran strategis dalam pembangunan daerah. “Untuk pemuda di atas usia 30 tahun, tanggung jawab pembinaan ideologi menjadi milik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim,” tambah Hasbar.
Selain membangun wawasan kebangsaan, Bahri menyebut bahwa persiapan pemuda Kaltim untuk menghadapi bonus demografi juga menjadi perhatian utama. Dengan tingginya jumlah pemuda dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia—terutama Kaltim yang akan menjadi bagian dari Ibu Kota Negara (IKN)—dapat diuntungkan dengan banyaknya generasi muda yang potensial. “Harapannya, melalui program ini, pemuda Kaltim tumbuh menjadi pemimpin yang memahami nilai-nilai Pancasila dan memiliki jati diri yang kuat,” tandas Hasbar. (red/adv)