BERANDA.CO, Samarinda – Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Benua Etam membawa dampak signifikan pada berbagai sektor, termasuk olahraga. Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Kalimantan Timur (Kaltim), Darwin Tandrin, mengungkapkan perlunya program pembinaan jangka panjang untuk atlet usia dini sebagai respons terhadap perubahan tersebut.
Darwin Tandrin menegaskan bahwa Pengprov Perbasi Kaltim memiliki visi untuk menjadi bagian aktif dalam pembinaan atlet basket sejak dini. Namun, ia mengungkapkan bahwa dukungan yang krusial adalah tersedianya lapangan basket yang memadai, termasuk kebersihan tempat, kelayakan, serta fasilitas dan prasarana lainnya.
“Perlu diingat, Ibu Kota Negara baru akan menjadi pusat pertumbuhan bagi olahraga, dan kita harus memulai pembinaan basket sejak dini. Namun, untuk mencapai itu, kita membutuhkan lapangan basket yang baik. Tanpa lapangan basket yang memadai, pembinaan tidak dapat berjalan dengan efektif,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Darwin Tandrin juga menyoroti pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam dunia basket. Ini melibatkan pelatih yang berkualitas dan berlisensi terbaik. Oleh karena itu, pelatihan pelatih di Kaltim perlu ditingkatkan guna mencetak atlet-atlet basket yang potensial di masa depan.
“Kami tidak ingin basket di Benua Etam berjalan di tempat. Dibutuhkan fasilitas yang memadai dan peningkatan kualitas pelatihan pelatih. Pelatih harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk membimbing atlet secara optimal, dan jika perlu, kita bisa mengundang pelatih dari daerah atau negara yang memiliki prestasi basket yang tinggi,” tambahnya.
Darwin Tandrin mengakhiri dengan menekankan bahwa untuk memajukan basket di Benua Etam, perlu adanya komitmen, fasilitas yang memadai, dan peningkatan kualitas pelatihan. Hal ini sejalan dengan visi Pengprov Perbasi Kaltim untuk menghadirkan atlet-atlet basket berprestasi yang dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional. (adv)