BERANDA.CO, Samarinda – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPK) Kalimantan Timur (Kaltim) tengah merencanakan pemindahan Perpustakaan Daerah (Perpusda) dari lokasinya saat ini di Jalan Juanda ke gedung bekas Hotel Atlet yang terletak di dalam kompleks GOR Kadrie Oening, Sempaja. Saat ini, gedung tersebut berada di bawah pengelolaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim.
Terhadap rencana ini, DPK Kaltim telah mengirimkan surat kepada Dispora Kaltim untuk menyampaikan keinginan mereka untuk menyewa gedung Hotel Atlet tersebut. Hingga saat ini, Dispora Kaltim belum memberikan jawaban resmi terkait usulan tersebut.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, menjelaskan bahwa pemindahan Perpusda Kaltim ke bekas Hotel Atlet masih dalam tahap wacana, karena wewenang untuk pemindahan tersebut berada di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
“Kami pernah berbicara dengan Dinas Perpustakaan. Namun, yang berwenang untuk mengizinkan pemindahan ini adalah Sekretaris Daerah dan BPKAD, karena ini berkaitan dengan aset Pemerintah Provinsi,” ungkap Agus di Samarinda.
Dalam konteks penggunaan aset Pemerintah Provinsi di sekitar stadion, Agus menjelaskan bahwa hal ini sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku. Penggunaan tersebut, terutama jika berhubungan dengan kegiatan olahraga yang bersifat berbayar, dapat memberikan kontribusi untuk peningkatan pendapatan daerah.
Terkait dengan rencana penyewaan, Agus menyebut bahwa mereka telah menyepakati rentang harga sewa antara Rp 200 juta hingga Rp 300 juta.
“Kami harus mengikuti aturan yang berlaku, dan tidak bisa sembarangan dalam menentukan biaya sewa,” tambahnya.
Selain penggunaan untuk Perpusda, Dispora Kaltim juga memiliki rencana untuk menghidupkan kembali gedung Hotel Atlet yang dijadwalkan akan direalisasikan pada tahun 2025.
“Namun, ini masih dalam tahap perencanaan. Rencananya akan dimulai pada tahun 2024, dan insya Allah baru akan beroperasi pada tahun 2025,” jelas Agus.
Agus menambahkan bahwa ketika gedung Hotel Atlet tersebut beroperasi, Dispora Kaltim memiliki rencana untuk membangun sebuah coffee shop di area bawahnya.
“Kami berencana untuk menjadikannya sebagai Hotel Atlet, dan area bawahnya akan kami sewakan kepada tenant-tenant kopi. Ini adalah langkah yang ingin kita contoh dari keberhasilan model serupa di tempat lain,” ungkapnya.
Sebelumnya, pada tahun 2020 hingga 2021, Hotel Atlet tersebut sempat direncanakan untuk digunakan oleh masyarakat umum. Namun, rencana tersebut telah berubah seiring dengan berakhirnya masa pandemi COVID-19 yang mengubah banyak hal, termasuk perencanaan penggunaan gedung tersebut. (adv)