spot_img

Rakor Karhutla, Evaluasi Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kaltim

BERANDA.CO, Samarinda – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Agus Tianur menyampaikan upaya penanganan Kebakaran Hutan dana Lahan (Karhutla) di Kaltim dinilainya relatif berhasil, namun untuk mencapai nol jelas dirasa tak semudah keinginan.

Terutama menurutnya dengan cuaca ekstrem terkait dengan fenomena El NiƱo yang berlangsung lebih lama dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Menurut Agus, keberhasilan Kaltim dalam menanggulangi bencana Karhutla tidak terlepas dari saling koordinasi dengan berbagai pihak, dirinya menggarisbawahi pentingnya kerjasama dengan berbagai pihak, kepada Organisasi Perangkat Daerah atau OPD terkait, terutama aparat TNI-Polri yang selalu turut serta dalam penanganan setiap insiden Karhutla.

“Tentunya kita didukung oleh aparat TNI-Polri disetiap kejadian mereka selalu hadir, tidak hanya saat kejadian, tetapi mereka hadir dalam setiap kesempatan untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak membakar lahan, terutama dalam kondisi cuaca yang ekstrem,” terang Agus usai menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Karhutla bersama Satgas Penanganan Karhutla di Posko Karhutla, Halaman Kantor BPBD Kaltim, jalan MT Haryono Samarinda pada Rabu (18/10).

BACA JUGA  Perbedaan Data Luas Lahan Gambut di Kalimantan Timur Membuka Wawasan Karhutla

Tak cuma itu, Agus juga menyoroti peran Satgas Penanganan Karhutla yang ada di setiap Kabupaten. Masing-masing satgas memiliki mitra yang mendukung upaya pencegahan dan penanganan Karhutla.

Dirinya mencontohkan seperti halnya Dinas Perkebunan memiliki mitra dengan perusahaan perkebunan, sementara Dinas Kehutanan bermitra dengan masyarakat peduli api. Ini adalah upaya konkret untuk menjalin kerjasama yang erat dalam upaya penanggulangan Karhutla.

Dirinya juga membeberkan bahwa wilayah Kabupaten Paser mencatat jumlah kejadian Karhutla terbanyak, Kabupaten Kutai Kartanegara mengalami kebakaran lahan dengan luas yang lebih besar, meskipun jumlah kejadian lebih sedikit. Ini mengindikasikan bahwa luas lahan yang terbakar tidak selalu berkorelasi langsung dengan jumlah insiden.

BACA JUGA  Kesiapsiagaan Banjir di PPU Ditingkatkan melalui Rencana Kontinjensi

Oleh karena itu, pihanya akan melakukan evaluasi lebih mendalam untuk mengidentifikasi titik-titik lemah dalam penanganan Karhutla dan berupaya melakukan perbaikan yang sesuai.

ā€œSeringnya kejadian kebakaran lahan tidak berkolerasi dengan luas lahan yang terbakar, ada kejadian lebih sedikit tapi luasannya yang terbakar lebih besar, itu yang akan kita evaluasi,” bebernya.

“Apalagi perubahan iklim ini benar-benar nyata bukan hanya isuā€ tandasnya. (red)

Facebook Comments Box
spot_img

Baca Juga

Artikel Terkait

google-site-verification=2BD9weAnZwEeg5aPSMuk5688uWcb6MUgj2-ZBLtOHog