BERANDA.CO – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun, mendesak Pemprov Kaltim dapat menyebarluaskan program penanganan stunting hingga ke daerah pelosok. Pasalnya, salah satu kabupaten di Kaltim, Kukar, ternyata berada di peringat pertama populasi stunting tertinggi.
Sebagai informasi stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Menurut Muhammad Samsun, kepedulian sesama antar masyarakat sebenarnya mampu menanggulangi kasus di luar dari program pemprov yang telah tersedia, maka dari itu dia turut mendorong kepada seluruh masyarakat untuk dapat meningkatkan kepekaan sosialnya guna memerangi bersama kasus stunting di Kaltim.
“Kepedulian sosial kita juga bisa jadi kita tau tentang kita stunting tapi malah acuh tak acuh. kalau kepekaan sosial tinggi bisa saling membantu dan mengingatkan. bahkan bisa belajar, selain program pemerintah hal itu jg harus kita tumbuhkan,” jelasnya.
Kata Muhammad Samsun, penyebab tingginya stunting di Kukar karena luasnya wilayah, sehingga penanganan stunting tidak tersentuh di daerah pelosok. “Tentunya saya harapkan pemrov untuk lebih giat lagi dan fokus penanganan stunting ini, karena bicara masa depan bangsa,” katanya, Minggu 26 Maret 2023.
Politisi PDI-P ini menegaskan, dalam menangani stunting, kolaborasi antara Pemprov Kaltim hingga Pemkab Kukar merupakan kunci utama untuk menekan angka pertumbuhan kasus stunting. Apalagi, banyak stakeholder yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan program penanganan stunting. “Gunakan jaringan pemprov dan pemkab sampai jaringan paling bawah, kan kita bisa sampai RT, kader posyandu, ini harus dilibatkan dan diperhatikan,” ujarnya. (adv)