BERANDA.CO, Banjarbaru – Pelaksanaan proyek pembangunan Taman Nol Kilometer di Kota Banjarbaru mendapat sorotan dari Ketua Komisi III DPRD Kota Banjarbaru, Emi Lasari. Dirinya menilai lambannya progres proyek tersebut dan meminta agar Dinas terkait mengambil langkah cepat untuk memastikan proyek ini diselesaikan sesuai jadwal yang ditentukan.
Ia menjelaskan bahwa proyek ini dikerjakan oleh kontraktor yang diketahui sebelumnya telah mengerjakan proyek trotoar di Jl Panglima Batur, Dinas PUPR Kota Banjarbaru pun menyatakan bahwa kontraktor ini telah dipilih melalui tender yang sah. Oleh karena itu, DPRD berperan dalam mengawasi agar proyek ini sesuai dengan target yang ditetapkan, yaitu selesai dalam 180 hari kalender.
“Tapi karena Dinas PUPR Kota Banjarbaru telah menjelaskan bahwa kontraktor yang mengerjakan memang pemenang tender yang sah maka kita sebagai legislatif mengawasi pengerjaan ini agar sesuai dengan targetnya, dengan lama pengerjaan 180 hari kalender,” ujar politisi Partai Amanat Nasional Kota Banjarbaru ini, Rabu (23/8) melansir Poros Kalimantan.
Ia pun menegaskan bahwa efisiensi dalam pengerjaan dan kualitas proses pembangunan seharusnya sejalan dengan rencana masterplan yang telah ditetapkan. Menurut Emi memaksakan kecepatan demi memenuhi tenggat waktu dapat berdampak negatif pada hasil akhir proyek.
“Jangan sampai proyek yang sudah digadang-gadangkan menjadi suatu kebanggan Kota malah menjadi tidak elok, tidak awet, bahkan tak bersesuaian dengan fungsi dan tujuan utama Pemerinta Kota,” tandasnya.
Proyek yang dibangun diatas lahan seluas 327 meter persegi ini nampak masih terbungkus pagar, hingga menjelang akhir bulan Agustus ini, proyek tersebut baru mencapai tahap awal dan masih jauh dari mencapai setengahnya. Ditarget pembangunan Taman Nol Kilometer dengan nilai kontrak Rp.1,7 miliar ini akan rampung sekitar Desember 2023. (abe)