BERANDA.CO, Samarinda – Walaupun tampak serupa di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kalimantan Timur di Jalan Gajah Mada, perhatian yang lebih mendalam mengungkap fakta menarik: para personel Satpol PP di sana didominasi oleh wajah-wajah muda.
Mahlan, Sekretaris Satpol PP Kaltim, menjelaskan bahwa pada dasarnya tidak terdapat perubahan signifikan dalam kebijakan rekrutmen. “Tetap ada batas usia minimal dan maksimal yang kami pertimbangkan,” ungkapnya dalam wawancara beberapa waktu lalu.
Namun, Mahlan menekankan bahwa kehadiran personel muda dalam Satpol PP memiliki alasan yang kuat. Menurutnya, mereka membawa semangat dan mentalitas yang tinggi, terutama dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan fungsi pokok Satpol PP.
Selain tugas menjaga berbagai aset yang dimiliki Pemerintah Provinsi, mereka juga bertanggung jawab dalam pengawalan terhadap gubernur dan wakil gubernur. “Meskipun ada beberapa personel yang usianya lanjut, namun mereka masih aktif dan belum mencapai usia pensiun. Oleh karena itu, dalam beberapa situasi, kami tetap melibatkan mereka di lapangan. Ini juga sebagai penguatan mental bagi personel muda,” jelasnya.
Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah personel perempuan di Satpol PP Kaltim diakui sangat minim. Saat ini, terdapat 8 personel perempuan di Satpol PP Kaltim, yang secara khusus ditempatkan untuk tugas administratif di kantor. Mahlan mengapresiasi kemampuan mereka dalam bidang administrasi, dan menyebut bahwa mereka memiliki kualifikasi yang sangat baik dalam tugas ini.
Mengenai Bantuan Polisi (Banpol), Satpol PP Kaltim memiliki lebih dari 70 Banpol, termasuk beberapa personel perempuan. Mahlan menjelaskan perbedaan antara Banpol di Satpol PP Kaltim dengan personel Satpol PP di unit kerja daerah lain. “Memang mereka sama-sama honorer, namun di sini (Stapol PP Kaltim, Red.), namanya Banpol,” jelasnya.
Mahlan menerangkan, sebagian besar Banpol bertugas di Kantor Satpol PP Kaltim di Jalan Gajah Mada. Beberapa dari mereka juga ditugaskan di lapangan, serta bertanggung jawab dalam pengamanan pejabat tinggi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Sebagian orang menganggap mereka melakukan penjagaan, namun sebenarnya mereka menjalankan tugas pengamanan sesuai protokol,” tandas Mahlan. (abe/adv)