spot_img

Jalan Berliku Menuju Jepang: Kisah Muhammad Athorikkal Syawal, Pemuda Wakil Kaltim di PPAN 2024

BERANDA.CO, Samarinda – Menjadi perwakilan Kalimantan Timur dalam program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) bukanlah hal yang mudah. Muhammad Athorikkal Syawal, mahasiswa Universitas Mulawarman, berhasil melewati seleksi ketat untuk meraih kesempatan emas ini.

Proses seleksi PPAN di Kaltim melibatkan dua tahap utama. Tahap pertama adalah tes tertulis yang menguji kemampuan peserta dalam berbagai bidang, seperti wawasan kebangsaan, pengembangan sosial, budaya, komunikasi, dan psikologi. Tahap kedua adalah wawancara yang mendalam untuk menggali lebih jauh potensi dan motivasi peserta.

Setelah lolos seleksi tingkat provinsi, peserta terbaik akan mengikuti tes nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tes nasional ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tes esai, wawancara, dan penilaian portofolio.

BACA JUGA  Meningkatkan Daya Saing Pemuda Kaltim Melalui Pemberdayaan dan Pelatihan

Banner Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim (1)

“Yang membedakan seleksi PPAN dengan seleksi lainnya adalah adanya penilaian terhadap kontribusi sosial peserta,” jelas Muhammad Athorikkal Syawal. “Selain memiliki kemampuan akademik yang baik, peserta juga harus aktif dalam kegiatan sosial dan memiliki komitmen untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat. “Jadi, walaupun jago di semua bidang tapi tidak ada social development atau pengabdian ke masyarakat, enggak akan lulus,” timpalnya.

Muhammad Athorikkal Syawal sendiri memiliki pengalaman yang kaya dalam kegiatan sosial. Ia aktif di organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna dan menjadi pengajar bahasa Inggris di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Pengalaman mengajar di daerah terpencil ini menjadi salah satu faktor yang membedakannya dengan peserta lainnya.

BACA JUGA  Hotel Atlet GOR Kadrie Oening Sempaja Akan Dibenahi

Kisah sukses Muhammad Athorikkal Syawal ini menginspirasi pemuda-pemudi lainnya untuk berani bermimpi dan meraih prestasi. Program PPAN tidak hanya memberikan kesempatan untuk belajar dan bertukar budaya, tetapi juga menjadi wadah bagi pemuda Indonesia untuk mengembangkan diri dan memberikan kontribusi bagi masyarakat. (red/adv)

Facebook Comments Box
spot_img

Baca Juga

Artikel Terkait

google-site-verification=2BD9weAnZwEeg5aPSMuk5688uWcb6MUgj2-ZBLtOHog