BERANDA.CO, Samarinda – Kepadatan lalu lintas yang kembali meningkat usai libur akhir tahun menjadi perhatian penting bagi para pengendara, terutama orang tua yang harus kembali bekerja sambil membonceng anak ke sekolah. Aktivitas yang padat ini menuntut fokus dan kondisi fisik prima agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
Safety Riding Officer Fajrin Nur Huda mengingatkan pentingnya fokus saat berkendara, khususnya bagi pengendara roda dua yang sering berboncengan. Lewat kampanye #Cari_Aman, Fajrin memberikan tips aman saat berboncengan, terutama dengan anak.
Potensi Bahaya Membonceng Anak di Depan, Fajrin menjelaskan bahwa membonceng anak di depan memiliki risiko, seperti:
– Anak terbentur setang kemudi atau terjepit.
– Gangguan kesehatan akibat posisi duduk yang tidak ergonomis.
– Membatasi pandangan pengemudi.
– Mengganggu pengendalian kendaraan.
– Salah membaca informasi dari panel meter.
“Untuk menghindari hal tersebut, pastikan menerapkan tips #Cari_Aman berikut ini agar perjalanan tetap aman dan nyaman,” tambahnya.
Tips #Cari_Aman Saat Berboncengan
1. Gunakan Perlengkapan Berkendara
Pembonceng dan pengendara memiliki risiko yang sama. Pastikan anak memakai helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu untuk perlindungan maksimal.
2. Posisi Duduk yang Benar
Anak sebaiknya duduk di belakang dengan posisi lurus dan rapat pada tubuh pengendara. Anak juga perlu memegang tubuh pengendara untuk menjaga keseimbangan.
3. Pastikan Anak Siap Dibonceng
Anak harus mampu memegang tubuh pengendara dengan kuat dan kakinya bisa mencapai pijakan. Gunakan sabuk pembonceng jika diperlukan untuk menjaga posisi anak tetap stabil.
4. Kontrol Kecepatan
Sesuaikan kecepatan saat berkendara dengan anak untuk:
– Mencegah anak terpental saat motor melaju.
– Mengurangi risiko anak terlempar saat bermanuver.
– Menghindari pengereman mendadak yang membuat anak tidak nyaman.
5. Atur Waktu, Rute, dan Jarak
– Berangkat lebih pagi untuk menghindari terik matahari.
– Pilih rute yang aman dan bebas macet.
– Sesuaikan jarak perjalanan dan jadwalkan istirahat secara berkala.
6. Konfirmasi Kondisi Anak
Periksa secara rutin apakah anak merasa haus, lelah, atau mengantuk. Dengan begitu, potensi bahaya dapat dicegah sejak dini.
7. Edukasi Keselamatan Berkendara
Ajarkan anak tentang rambu lalu lintas dan keselamatan jalan raya. Salah satu cara efektif adalah melalui fasilitas seperti Kids Traffic Park di AHM Safety Riding Park (AHMSRP), Cikarang. Di sini, anak-anak dapat belajar mengenali rambu lalu lintas, cara menyeberang yang aman, dan berinteraksi dengan pengguna jalan lain. Fasilitas ini juga dilengkapi jalur simulasi sepanjang 130 meter dengan 22 rambu lalu lintas dan 6 traffic light.
Komitmen AHM dalam Edukasi Keselamatan
Selama dua dekade, program safety riding AHM telah mengedukasi 286 ribu anak-anak di seluruh Indonesia. Dengan fasilitas seperti AHMSRP, AHM terus berkomitmen menciptakan generasi yang sadar keselamatan berkendara sejak dini. (red)