BERANDA.CO, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) menghadapi ancaman serius dalam bentuk kebakaran hutan dan lahan di beberapa kabupaten dan kota. Dalam rangka mengatasi ancaman ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Timur (BPBD Kaltim) sedang mempersiapkan penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk meningkatkan curah hujan di wilayah tertentu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim, Tresna Rosano, menjelaskan bahwa TMC adalah solusi yang sedang mereka usulkan ke pemerintah pusat. Mereka berharap dapat segera mengimplementasikannya dalam waktu dekat. Salah satu bentuk TMC yang akan digunakan adalah hujan buatan, yang merupakan metode modifikasi cuaca untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.
“Kami sudah mengusulkan ke pusat untuk pengadaan TMC. Itu upaya kami,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim, Tresna Rosano, kemarin. “Mudah-mudahan sudah ada dalam waktu dekat ini,” bebernya.
Tresna Rosano menjelaskan bahwa hujan buatan melibatkan modifikasi kondisi cuaca dengan tujuan khusus, yaitu untuk meningkatkan dan mempercepat terjadinya hujan. Meskipun istilah “hujan buatan” terdengar seperti penciptaan hujan secara langsung, sebenarnya ini adalah upaya untuk memengaruhi awan dan proses hujan.
Proses TMC melibatkan penyemaian awan atau “cloud seeding” dengan menggunakan bahan-bahan higroskopik yang mampu menyerap air. Dengan demikian, proses pertumbuhan butir-butir hujan dalam awan dipercepat, menghasilkan hujan yang lebih cepat. Namun, TMC juga sangat tergantung pada kondisi alam, terutama ketersediaan awan yang cocok.
“Jika awannya cukup banyak, maka akan dapat menginkubasi lebih banyak hujan, dan sebaliknya,” jelas Tresna Rosano.
Penerapan TMC juga memerlukan pesawat yang dimodifikasi khusus untuk operasi ini. Pesawat tersebut digunakan untuk mengangkut kru dan bahan semai, seperti garam halus, yang akan disemai di dalam awan. Dengan demikian, operasi TMC merupakan upaya yang melibatkan teknologi tinggi dan keahlian khusus.
TMC menjadi solusi yang penting dalam mengatasi ancaman kebakaran hutan dan lahan, terutama dalam situasi di mana musim kemarau membawa risiko yang tinggi. Dengan mengadopsi teknologi ini, BPBD Kaltim berharap dapat membantu mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan yang dapat merugikan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Teknologi Modifikasi Cuaca menjadi alat tambahan yang efektif dalam upaya penanggulangan bencana di wilayah tersebut. (adv)