BERANDA.CO, Samarinda – Sekretaris DPD GIPI Kaltim, Fitriyana, menegaskan pentingnya infrastruktur dalam menunjang sektor pariwisata di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Bagaimana kita membangun pariwisata kalau infrastrukturnya tidak ada? Itulah sebenarnya kendala di dunia pariwisata,” ujar Fitriyana dijumpai disela-sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DPD GIPI Kaltim di Hotel Mesra, Samarinda, Sabtu(22/06).
Fitriyana mencontohkan harga tiket pesawat ke Kaltim yang mahal, baik ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan maupun Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto di Samarinda. Hal ini menjadi salah satu hambatan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kaltim.
Oleh karena itu, Fitriyana berharap pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Kaltim, terutama dengan adanya Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Kami dari DPD GIPI Kaltim juga sudah mulai membuka peluang kepada sejumlah investor dari luar. Semoga saja ada salah satu jalan yang kami lakukan ini bisa bermanfaat bagi pelaku industri pariwisata di Kaltim,” ujarnya.
Fitriyana mengakui bahwa Kaltim memiliki potensi wisata alam yang luar biasa di hampir setiap kabupaten/kota. Namun, potensi tersebut belum dieksplorasi secara maksimal.
DPD GIPI Kaltim, yang beranggotakan para pelaku industri pariwisata, berkomitmen untuk berkolaborasi dengan pihak terkait untuk mengembangkan sektor pariwisata di Kaltim.
“Organisasi ini dinaungi Undang-Undang. Makanya kami harus memikirkan bagaimana para pelaku industri pariwisata ini harus survive di bidangnya masing-masing,” jelas Fitriyana.
Rakerda DPD GIPI Kaltim diharapkan menjadi wadah untuk mencari solusi atas berbagai masalah di dunia pariwisata Kaltim, serta menjadi wahana kerja bersama dan menyatukan persepsi para pelaku industri pariwisata.
“Apalagi, DPD GIPI Kaltim masih tergolong baru di Kaltim. Ke depan, jika kita bersama, insya Allah semua bisa teratasi, terutama masalah infrastruktur pariwisata,” pungkas Fitriyana. (red/abe)