BERANDA.CO, Samarinda – Dalam upaya memperkuat sektor perikanan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan Kaltim, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalimantan Timur kembali menegaskan pentingnya pemenuhan sarana dan prasarana dasar, seperti alat tangkap dan mesin perahu.
Ketua Fraksi PKS DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, menjelaskan bahwa para nelayan kerap menyampaikan kebutuhan teknis tersebut dalam setiap aspirasi yang diterima pihaknya. Ia menegaskan, Fraksi PKS telah aktif mengarahkan kelompok nelayan untuk mengakses program bantuan perikanan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) provinsi.
“Misalnya, yang nelayan konsisten yang nelayan pengajuannya pasti berkaitan dengan sarana dan prasarana di bidang perikanan, seperti alat tangkap ikan dan mesin perahu. Untuk nelayan itu banyak, dan kita sudah coba arahkan mereka mengikuti sesuai dengan persyaratan, baik melalui mekanisme belanja langsung bantuan keuangan maupun belanja hibah di APBD Provinsi Kalimantan Timur,” ujarnya di Samarinda.
Lebih lanjut, Firnadi menggarisbawahi pentingnya edukasi administratif kepada nelayan agar mereka tidak terkendala dalam memenuhi dokumen pengajuan bantuan. Prosedur birokrasi, menurutnya, sering menjadi hambatan tersendiri.
Dukungan Fraksi PKS ini, kata Firnadi, merupakan bagian dari komitmen partai dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan memperkuat ketahanan pangan berbasis laut. Ia menilai, potensi sektor perikanan di Kalimantan Timur belum tergarap maksimal, padahal dapat menjadi sumber ekonomi alternatif di luar sektor pertambangan.
Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kaltim menyebutkan bahwa ribuan nelayan aktif tersebar di berbagai daerah pesisir seperti Berau, Paser, dan Kutai Kartanegara. Sayangnya, minimnya modal usaha serta terbatasnya fasilitas masih menjadi kendala serius dalam meningkatkan produktivitas nelayan.
Melalui pendekatan berkelanjutan, Fraksi PKS berharap dorongan terhadap bantuan perikanan ini bisa membawa dampak nyata. Dukungan itu diharapkan membuka akses lebih luas terhadap sarana modern yang mampu meningkatkan efisiensi melaut, sekaligus memperkuat daya saing hasil tangkapan nelayan Kaltim di pasar regional maupun nasional. (red)
