BERANDA.CO – Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Makmur HAPK, menyebut, ajakan Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang agar Berau bergabung ke Kaltara justru menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Pasalnya, ajakan tersebut hanya berdasarkan hubungan masa lalu. Dimana secara historis Kesultanan Berau dengan Kesultanan Bulungan memang punya hubungan baik.
“Perlu ada kajian dari berbagai aspek terlebih dulu, apakah Berau menerima atau menolak bergabung ke Kaltara. Ajakan pak Zainal perlu dihargai dan kami ucapkan terima kasih walaupun sejauh ini Pemprov Kaltim belum bisa mengizinkan untuk bergabung,” katanya, Kamis (19/1/2023).
Politikus Partai Golkar ini menceritakan, sejarah terbentuknya Kaltara memang tidak terlepas dari adanya campur tangan Pemkab Berau. Terutama saat dirinya menjabat sebagai wakil Bupati Berau periode 2000-2005 lalu. “Deklarasi pembentukan Kaltara pada 2012 lalu juga pada saat itu dilaksanakan di Kabupaten Berau yang bertempat di Pulau Derawan,” ungkapnya.
Menurut Makmur HAPK, untuk memutuskan Berau bergabung ke Kaltara, perlu kajian komprehensif seluruh pihak. baik itu Pemkab Berau, Pemprov Kaltim, dan menyerap aspirasi masyarakat Berau. “Artinya kalau saya berpendapat dengarkan saja suara rakyat Kaltim,” tutupnya. (adv)