BERANDA.CO – Komisi IV DPRD Kaltim menemukan keluhan masyarakat soal penyaluran beasiswa. Menurut mereka, banyak penerima yang tidak tepat sasaran, khususnya masyarakat kurang mampu. Hal ini dismapaikan saat Komisi IV DPRD Kaltim melakukan rapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim dan Badan Pengelola Beasiswa Kaltim (BP-BKT).
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi berharap, agar hal tersebut bisa menjadi perhatian serius bagi Disdikbud Kaltim dan BP-BK. “Khusus siswa dan mahasiswa penyandang disabilitas juga banyak yang membutuhkan beasiswa ini. Makanya kami sampaikan ke Disdikbud Kaltim dan BP-BKT agar bisa memberi prioritas ke masyarakat kurang mampu dan penyandang disabilitas,” katanya.
Selain itu, Komisi IV DPRD Kaltim turut menyoroti penyaluran beasiswa bagi korban KDRT. Beasiswa khusus yang satu ini tak sebanyak peminat beasiswa umum lainnya. Makanya, urai Akhmed Reza Fachlevi, Komisi IV DPRD Kaltim akan terus berupaya untuk mencari pola agar mekanisme pendaftaran beasiswa khusus korban KDRT bisa bertambah. “Terkait beasiswa ini nanti kami akan carikan polanya, bagaimana mekanismenya untuk mendorong hal-hal yang disampaikan tadi,” ujarnya.
Dismaping itu, Komisi IV juga sempat bertanya lebih detail terkait porsi anggaran untuk 2023 ini. “Kami sekaligus ingin mengetahui terkait pendistribusian dan kuota penerima beasiswa tersebut,” ucapnya.
Sebagai informasi, total pendaftar beasiswa untuk Tuntas Mahasiswa, Stimulan Mahasiswa, dan Stimulan Siswa terus bertambah. Bahkan telah mencapai 64.556 orang. Rinciannya, Tuntas Mahasiswa sebanyak 12.280, Stimulan Mahasiswa ada 19.139, dan Stimulan Siswa ada 33.137. (adv)