spot_img

Fasilitas Rusak Parah, Agiel Suwarno Sebut SMKN 1 Kaliorang Tak Layak

BERANDA.CO – Kondisi bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 di Kecamatan Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, menimbulkan keprihatinan bagi Agiel Suwarno, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur. Katanya, sekolah tersebut sudah tak layak sebagai sekolah negeri. “Kondisi gedung atau bangunan SMK Negeri 1 sungguh memprihatinkan sejak beberapa tahun lalu,” katanya.

Politisi Pratai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyebut, Komisi II DPRD Kaltim menemukan dinding ruang kelas maupun plafon sudah mulai lapuk dan retak. Bisa dikatakan, tak layak untuk proses belajar mengajar.

Kondisi bangunan yang rusak cukup parah, dikhawatirkan dapat membahayakan para siswa dan guru di kelas. Terutama, saat musim penghujan yang nantinya akan berdampak pada bangunan.

BACA JUGA  Wakil Ketua DPRD Kaltim Dorong Pelaku Usaha Konstruksi Lokal Berkontribusi dalam Pembangunan IKN

Agiel Suwarno menegaskan, SMK Negeri di bawah pembinaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim seharusnya memiliki fasilitas seimbang dan memadai. Tetapi kenyataan di lapangan justru tak layak disebut sebagai sekolah negeri.

“Sudah namanya SMK Negeri semestinya fasilitas harus seimbang. Karena kita punya konsep pendidikan yang sama. Tapi ternyata ditemukan ruangan tidak ada meja, kursi, plafon ruangan hampir bisa dipastikan usang dan rontok, rusak parah,” jelasnya.

Berdasarkan hasil pantauan, katanya hanya ada 10 ruang kelas yang dianggap cukup layak dari 15 ruang kelas yang tersedia. Tentu, ruang kelas ini sangat kurang untuk seluruh murid di SMKN 1 Kaliorang.

“Kondisi ini masih kurang, bahkan ruang belajar masih sangat kurang. Harusnya ada 15 ruang kelas, tapi yang tersedia dan yang layak hanya 10 ruang kelas saja,” paparnya.

BACA JUGA  Aktivitas Tambang Ilegal di Kaltim Memicu Kekhawatiran Anggota DPRD

Lanjutnya, tidak hanya ruang kelas yang dirasa tak layak untuk proses belajar mengajar. Tapi juga kondisi bangunan yang lain seperti fasilitas toilet pun tak memadai bahkan sangat memprihatinkan, seharusnya dilakukan perbaikan.

“Saya menilai hal tersebut adanya unsur disengaja, atau pembiaran terhadap kondisi bangunan sekolah, sebab dari laporan sejak tahun 2019 kondisinya sangat memprihatinkan,” tutupnya. (adv)

Facebook Comments Box
spot_img

Baca Juga

Artikel Terkait

google-site-verification=2BD9weAnZwEeg5aPSMuk5688uWcb6MUgj2-ZBLtOHog