BERANDA.CO – Pusat pemerintahan Kota Samarinda rencananya akan dipusatkan di Kecamatan Palaran pada tahun 2024 mendatang, hal ini diungkapkan Wali Kota Samarinda Andi Harun dalam acara Forum Diskusi Investasi Samarinda dan Kalimantan Timur, yang digelar di Sixteen Lounge Aston Samarinda Hotel dan Convention Center pada Rabu malam (27/10/2021).
Dijelaskan Andi–biasa disapa, rencana awal pusat pemerintahan Samarinda berada di daerah Sungai Siring namun dirinya menilai karena sudah bandara dan ingin melakukan perluasan kota sehingga Kecamatan Palaran menjadi pilihan untuk pusat pemerintahan Samarinda.
“Kami perlu perluasan kota, pas Presiden mengumumankan Ibu Kota Negara. Akhirnya saya mantap, memutuskan bahwa pusat pemerintahan akan ada di Kecamatan Palaran,” terang orang nomor satu di Kota Samarinda.
Nampak hadir dalam forum yang dimulai pukul 20.30 wita ini Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI) Hari Ganie, Ketua Dewan Pengurus Daerah REI Kalimantan Timur Bagus Susetyo, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda Hero Mardanus Setyawan, Kepala Bidang Tata Ruang PUPR Kota Samarinda Nufida Pujiastuti kemudian perwakilan dari pengembang nasional seperti Sumarecon, Intiland, Agung Podomoro Land, Agung Sedayu, Sinar Mas Land, Ciputra Group, Jababeka, dan Wika serta pengembang lokal dari Anggota DPD REI Kaltim.
Demi mendukung terwujudnya pusat pemerintahan Samarinda di Kecamatan Palaran, diakui Andi, Pemerintah Kota telah menyiapkan lahan seluas 100 hektar.
“Tanahnya sudah ready 100 hektar, diluar 100 hektar ini Pemerintah Kota punya lahan hampir 300 hektar,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, pria yang baru saja terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (ASPEKSINDO) ini menjelaskan pihaknya telah menyiapkan Rencana Desain Tata Ruang (RDTR) sembari menunggu pengesahan RTRW 2021. Dirinya pun membeberkan telah meminta kepada Kadis PUPR Kota Samarinda agar menyiapkan pembangunan master plan kota baru di Kecamatan Palaran.
“Yang ingin kita sambut Palaran itu yang berdekatan dengan IKN. Dari Palaran menuju titik nol Ibu Kota Baru itu sekitar 40 menit,” pungkasnya. (adv/abe)